Wall Street Variatif: Dow Ceria Enam Sesi Beruntun, S&P 500 dan Nasdaq Loyo
Thursday, May 09, 2024       05:37 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street berakhir variatif, Rabu, dengan Dow Jones memperpanjang kenaikan menjadi enam sesi berturut-turut dan ditutup di atas 39.000 poin untuk kali pertama dalam lima minggu, ketika investor terus berspekulasi pada kebijakan moneter AS yang mendukung.
Tolok ukur Wall Street lainnya melemah karena momentum terhenti dan imbal hasil US Treasury melesat pada hari lelang surat utang bertenor 10 tahun. S&P 500 berakhir tidak berubah setelah empat sesi menguat, dan Nasdaq Composite merosot ke penurunan kedua berturut-turut, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Rabu (8/5) atau Kamis (9/5) pagi WIB.
Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 172,13 poin, atau 0,44%, menjadi 39.056,39, S&P 500 turun tipis 0,03 poin menjadi 5.187,67 dan Nasdaq Composite Index kehilangan 29,80 poin, atau 0,18%, menjadi 16.302,76.
Di antara sektor S&P, utilitas melesat 1,1%, memperpanjang kenaikannya menjadi 14 dari 16 sesi terakhir, didorong lonjakan saham Vistra Corp 9,1% setelah merilis laporan keuangan yang kuat.
Namun, tujuh dari 11 sektor S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor real estat, material dan consumer discretionary mencatat kinerja terburuk.
Tidak banyak berita yang menggerakkan indeks Wall Street, di luar laporan kinerja dari masing-masing perusahaan.
"Kita hanya menunggu katalis berikutnya untuk memulai arah pasar, dan kita mungkin akan mendapatkannya pekan depan," kata Chief Market Strategist Ameriprise, Anthony Saglimbene. Indeks Harga Produsen (PPI) akan dirilis pada 14 Mei, dan Indeks Harga Konsumen (CPI) dijadwalkan sehari berselang.
"Saya pikir para pedagang enggan mengambil saham yang lebih luas atau saham yang rata-rata lebih tinggi, sampai mereka mendapatkan informasi terbaru mengenai inflasi," tambahnya.
S&P 500 mendatar mendekati angka 5.200, yang terakhir berada di atas level itu pada penutupan 9 April. Rabu, indeks berbasis luas tersebut terhambat oleh kejatuhan saham Uber, yang secara mengejutkan membukukan kerugian kuartalan dan mengeluarkan prospek yang suram.
Saham platform ride-hailing itu ambles 5,7%, merupakan salah satu emiten yang membukukan penurunan terbesar di S&P 500, setelah memperkirakan gross booking pada kuartal kedua tidak akan memenuhi ekspektasi.
Tesla melorot 1,7% setelah  Reuters  melaporkan Kejaksaan Amerika sedang memeriksa apakah perusahaan tersebut melakukan penipuan sekuritas atau penipuan dengan menyesatkan investor dan konsumen tentang kemampuan self-driving kendaraan listriknya.
Saham megacap lainnya seperti Nvidia, Amazon dan Alphabet tergelincir antara 0,2% dan 1,1%, karena imbal hasil US Treasury 10-tahun menguat.
Meningkatnya imbal hasil membantu mengurangi optimisme yang dipicu oleh musim laporan keuangan yang positif dan data pasar tenaga kerja yang lebih lemah dari perkiraan, minggu lalu, yang meredakan kekhawatiran mengenai Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu lebih lama.
Trader memperkirakan peluang 67% bagi the Fed untuk memangkas suku bunga setidaknya 25 basis poin pada September, menurut Fedwatch Tool CME Group, naik dari sekitar 54%, minggu lalu.
Perumus kebijakan the Fed yang berbicara pada Rabu tetap konsisten dengan pesan baru-baru ini, termasuk pada pertemuan kebijakan bank sentral AS pekan lalu.
Presiden Fed Boston, Susan Collins, mengatakan penetapan kebijakan moneter saat ini akan memperlambat perekonomian dengan cara yang dia yakini diperlukan untuk mengembalikan inflasi ke target the Fed sebesar 2%.
Intel merosot 2,2% setelah peringatan tekanan terhadap penjualannya dari langkah pemerintah AS yang mencabut beberapa izin ekspor produsen chip tersebut ke China.
Tripadvisor anjlok 28,7%, persentase penurunan terbesar dalam satu hari, setelah agen perjalanan online tersebut mengesampingkan kemungkinan penjualan saat ini dan membukukan kerugian kuartalan yang mengejutkan.
Saingan Uber, Lyft melejit 7,1% setelah memproyeksikan gross booking dan laba inti yang lebih tinggi dari perkiraan untuk kuartal ini. (ef)
Saham berkinerja terbaik Dow
-Amgen Inc (2,33%)
-Boeing Co (2,05%)
-JPMorgan Chase & Co (2,02%)
Saham berkinerja terburuk
-Intel Corporation (-2,22%)
-Merck & Company Inc (-0,69%)
-Home Depot Inc (-0,58%)
Saham berkinerja terbaik S&P 500
-Arista Networks (6,45%)
-Globe Life Inc (5,11%)
-Emerson Electric Company (4,91%)
Saham berkinerja terburuk
-Uber Technologies Inc (-5,68%)
-Broadridge Financial Solutions Inc (-5,41%)
-Match Group Inc (-5,36%)
Saham berkinerja terbaik Nasdaq
-Reborn Coffee Inc (84,39%)
-Safe & Green Development Corp (58,81%)
-Innodata Inc (55,34%)
Saham berkinerja terburuk
-Treace Medical Concepts Inc (-62,50%)
-Seres Therapeutics Inc (-32,49%)
- ETAO International Co Ltd (-31,79%).

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM